http//www.manahilkhair.com

special for AiLL My son n Muhar my wife

Sabtu, 14 Agustus 2010

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR CRURIS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR CRURIS

I. PENGERTIAN

Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikenao stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya. (Brunner & Suddart, 2000)

II. JENIS FRAKTUR
a. Fraktur komplet : patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran.
b. Fraktur tidak komplet: patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulang
c. Fraktur tertutup: fraktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulit
d. Fraktur terbuka: fraktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai ke patahan tulang.
e. Greenstick: fraktur dimana salah satu sisi tulang patah,sedang sisi lainnya membengkak.
f. Transversal: fraktur sepanjang garis tengah tulang
g. Kominutif: fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa frakmen
h. Depresi: fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam
i. Kompresi: Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang)
j. Patologik: fraktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligamen atau tendo pada daerah perlekatannnya.

III. ETIOLOGI
a. Trauma
b. Gerakan pintir mendadak
c. Kontraksi otot ekstem
d. Keadaan patologis : osteoporosis, neoplasma

V. MANIFESTASI KLINIS
a. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya samapi fragmen tulang diimobilisasi, hematoma, dan edema
b. Deformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah
c. Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur
d. Krepitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya
e. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan foto radiologi dari fraktur : menentukan lokasi, luasnya
b. Pemeriksaan jumlah darah lengkap
c. Arteriografi : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai
d. Kreatinin : trauma otot meningkatkanbeban kreatinin untuk klirens ginjal
VII. PENATALAKSANAAN

a. Reduksi fraktur terbuka atau tertutup : tindakan manipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah sedapat mungkin untuk kembali seperti letak semula.
b. Imobilisasi fraktur
Dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna atau interna
c. Mempertahankan dan mengembalikan fungsi
? Reduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan
? Pemberian analgetik untuk mengerangi nyeri
? Status neurovaskuler (misal: peredarandarah, nyeri, perabaan gerakan) dipantau
? Latihan isometrik dan setting otot diusahakan untuk meminimalakan atrofi disuse dan meningkatkan peredaran darah

VIII. KOMPLIKASI
a. Malunion : tulang patah telahsembuh dalam posisi yang tidak seharusnya.
b. Delayed union : proses penyembuhan yang terus berjlan tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat dari keadaan normal.
c. Non union : tulang yang tidak menyambung kembali

IX. PENGKAJIAN
1. Pengkajian primer
- Airway
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat kelemahan reflek batuk
- Breathing
Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi
- Circulation
TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut, takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut
2. Pengkajian sekunder
a.Aktivitas/istirahat
? kehilangan fungsi pada bagian yangterkena
? Keterbatasan mobilitas
b. Sirkulasi
? Hipertensi ( kadang terlihat sebagai respon nyeri/ansietas)
? Hipotensi ( respon terhadap kehilangan darah)
? Tachikardi
? Penurunan nadi pada bagiian distal yang cidera
? Cailary refil melambat
? Pucat pada bagian yang terkena
? Masa hematoma pada sisi cedera
c. Neurosensori
? Kesemutan
? Deformitas, krepitasi, pemendekan
? kelemahan
d. Kenyamanan
? nyeri tiba-tiba saat cidera
? spasme/ kram otot
e. Keamanan
? laserasi kulit
? perdarahan
? perubahan warna
? pembengkakan lokal


X. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
a. Kerusakan mobilitas fisik b.d cedera jaringan sekitasr fraktur, kerusakan rangka neuromuskuler
Tujuan : kerusakn mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperaawatan
Kriteria hasil:
? Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin
? Mempertahankan posisi fungsinal
? Meningkaatkan kekuatan /fungsi yang sakit
? Menunjukkan tehnik mampu melakukan aktivitas
Intervensi:
a. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogramkan
b. Tinggikan ekstrimutas yang sakit
c. Instruksikan klien/bantu dalam latian rentanng gerak pada ekstrimitas yang sakit dan tak sakit
d. Beri penyangga pada ekstrimit yang sakit diatas dandibawah fraktur ketika bergerak
e. Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas
f. Berikan dorongan ada pasien untuk melakukan AKS dalam lngkup keterbatasan dan beri bantuan sesuai kebutuhan’Awasi teanan daraaah, nadi dengan melakukan aktivitas
g. Ubah psisi secara periodik
h. Kolabirasi fisioterai/okuasi terapi
b.Nyeri b.d spasme tot , pergeseran fragmen tulang
Tujuan ; nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan perawatan
Kriteria hasil:
? Klien menyatajkan nyei berkurang
? Tampak rileks, mampu berpartisipasi dalam aktivitas/tidur/istirahat dengan tepat
? Tekanan darahnormal
? Tidak ada eningkatan nadi dan RR
Intervensi:
a. Kaji ulang lokasi, intensitas dan tpe nyeri
b. Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring
c. Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan aktivitas hiburan
d. Ganti posisi dengan bantuan bila ditoleransi
e. Jelaskanprosedu sebelum memulai
f. Akukan danawasi latihan rentang gerak pasif/aktif
g. Drong menggunakan tehnik manajemen stress, contoh : relasksasi, latihan nafas dalam, imajinasi visualisasi, sentuhan
h. Observasi tanda-tanda vital
i. Kolaborasi : pemberian analgetik

C. Kerusakan integritas jaringan b.d fraktur terbuka , bedah perbaikan
Tujuan: kerusakan integritas jaringan dapat diatasi setelah tindakan perawatan
Kriteria hasil:
? Penyembuhan luka sesuai waktu
? Tidak ada laserasi, integritas kulit baik

Intervensi:
a. Kaji ulang integritas luka dan observasi terhadap tanda infeksi atau drainae
b. Monitor suhu tubuh
c. Lakukan perawatan kulit, dengan sering pada patah tulang yang menonjol
d. Lakukan alihposisi dengan sering, pertahankan kesejajaran tubuh
e. Pertahankan sprei tempat tidur tetap kering dan bebas kerutan
f. Masage kulit ssekitar akhir gips dengan alkohol
g. Gunakan tenaat tidur busa atau kasur udara sesuai indikasi
h. Kolaborasi emberian antibiotik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Tucker,Susan Martin (1993). Standar Perawatan Pasien, Edisi V, Vol 3. Jakarta. EGC
2. Donges Marilynn, E. (1993). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta. EGC
3. Smeltzer Suzanne, C (1997). Buku Ajar Medikal Bedah, Brunner & Suddart. Edisi 8. Vol 3. Jakarta. EGC
4. Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 4. Jakarta. EGC

Selasa, 10 Agustus 2010

marhaban yaa ramadhan

Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kabar gembira kepada para shahabatnya dengan masuknya bulan Ramadhan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda kepada mereka: أتاكم شهر رمضان شهر بركة، ينزل الله فيه الرحمة، ويحط الخطايا، ويستجيب الدعاء، ويباهي الله بكم ملائكته ، فأروا الله من أنفسكم خيرا ؛ فإن الشقي من حرم فيه رحمة الله Telah [...]

Tanda dan gejala kehamilan normal

Tanda dan gejala kehamilan normal

A. Tanda Presumtif

1. Berhentinya Menstruasi (Amenorea)

Pada seorang wanita sehat yang sudah mengalami menstruasi spontan, teratur dan dapat diperkirakan.jika dengan penghentian mendadak menstruasinya sangat mendukung terjadinya kehamilan.

2. Mual dan Muntah (Nause and Vomiting)

Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama, karena sering terjadi pada pagi hari (morning sicness).

3. Perubahan pada Payudara

Payudara membesar,tegang dan sedikit nyeri yang disebabkan oleh adanya pengaruh hormon yaitu estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.

4. Meningkatnya pigmentasi kulit

Meningkatnya pigmentasi kulit ini dipengaruhi oleh hormon kortikosteroid plasenta.Dijumpai dimuka (cloosma gravidarum), areola, leher, dan dinding perut (linea nigra).

5. Letih (Fatique)

Mudah letih adalah ciri kehamilan dini yang sering terjadi dan memberikan ciri diagnostik yang berharga.

6. Gangguan Kencing

Selama TM-1 kehamilan, uterus yang sedang membesar dapat mendesak kandung kencing sehingga dapat menyebabkan sering kencing.

7. Ngidam Makanan

Merasa sangat ingin menikmati makanan tertentu, biasanya buah-buahan yang rasanya asam.

8. Sakit Kepala

Hal ini sering disebabkan oleh adanya pengaruh hormon,dan dapat diatasi dengan teknik relaksasi, istirahat, atau mandi air hangat.

B.Bukti Kemungkinan Kehamilan

1. Pembesaran Abdomen

Setelah 12 minggu kehamilan, uterus biasanya dapat diraba melalui dinding abdomen, tepat diatas simfisis. Kemudian uterus secara bertahap bertambah besar sampai akhir kehamilan. Umumnya pembesaran abdomen selama usia subur pada wanita secara kuat mengesahkan kehamilan.

2. Perubahan Ukuran, Bentuk dan Konsistensi Uterus

Pada permukaan bimual korpus uteri teraba liat dan elastis dan kadang-kadang menjadi sangat lunak.

3. Perubahan pada Cerviks

Pada kehamilan 6-8 minggu, cervik menjadi sangat lunak. Konsistensi jaringan cervik lebih mirip dengan konsistensi bibir pada mulut dari pada cartilago hidung,seperti pada wanita yang sedang tidak hamil.

4. Kontraksi Braxton Hicks

Selama kehimilan uterus mengalami kontraksi – kontraksi yang dapat diraba,biasanya tanpa nyeri dengan interval yang teratur mulai dari kehamilan dini. Kontraksi – kontraksi ini dapat bertambah jumlah dan amplitudonya kalau uterus dimasase.

5. Tanda Chadwick

Selama kehamilan, mukosa vagina sering kelihatan gelap merah kebiruan atau merah muda.

6. Teraba Ballotement

Mendekati pertengahan kehamilan, Volume janin masih kecil dibandingkan dengan volume cairan amnionnya. Akibatnya, tekanan mendadak yang dikenakan pada uterus dapat menyebabkan janinnya tenggelam dalam cairan amnion dan kemudian kembali keposisi semula.

C. Tanda Positif Kehamilan

1. Identifikasi Kegiatan Jantung Janin

Mendengarkan atau menemukan denyut jantung janin menjamin diagnosa kehamilan. Kontraksi jantung janin dapat diidentifikasi dengan auskultasi menggunakan fetoskop dengan prinsip doppler ultrasonik dan dengan menggunakan sonografi. Denyut jantung janin dapat dideteksi setelah 17 minggu gestasi. Dalam kondisi normal denyut jantung janin berkisar dari 120 sampai 160 denyut semenit dan terdengar sebagai sebuah bunyi ganda mirip detikan jam dibawah bantal.

2. Persepsi Gerakkan Janin

Tanda positif kehamilan kedua adalah adanya gerakan – gerakan janin dalam pemeriksaan. Setelah kehamilan 20 minggu, gerakan janin dapat dirasakan pada interval waktu yang tidak tentu, dengan meletakkan tangan pemeriksa pada abdomen pada wanita tersebut.

3. Terlihat tulang – tulang janin dalam fhoto rontgen.

Sabtu, 07 Agustus 2010

PEMILUKADA

PEMILUKADA sama dengan zionis israel... sangat menakutkan bagi kaum PNS krn dipaksa dgn intimidasi utk memilih salah satu calon sehingga sendi-sendi profesional birokrasi didaerah hilang yg tinggal hanyalah proporsional dari kontribusi perjuangan pemenang pemilukada, sementara yg kalah akan menjadi termarginalkan hanya krn mengikuti hati nurani atau mgkn krn calon lain adalah saudaranya... Jadi DIMANA LETAK KEADILANNYA???. jadi mgkn akan lebih bijak klo penentuan pimpinan daerah dikembalikan lagi ke DEWAN spy birokrasi dapat berjalan bukankah undang-undangx jelas klo PNS dilarang berpolitik...tp klo spt ini susah kita meramalkan sampai kapan negara ini akan bertahan... klo pengambil kebijakan bukan lagi dari background pendidikan dan keahlian melainkan karena kedekatan emosional dengan peguasa DIDAERAH...oleh karena itu masihkah sistem ini akan kita pertahankan???