http//www.manahilkhair.com

special for AiLL My son n Muhar my wife

Kamis, 10 September 2009

mielopati

Mielopatia Spondilotik Servikal

Timbulnya spastisitas tungkai secara perlahan adalah
bentuk onset yang paling sering, diketahui pertama-tama
bisa berupa kelambatan atau kekakuan dalam berjalan.
Kelemahan kurang parah bila dibanding peninggian tonus
dan peninggian refleks dalam. Lebih dari duapertiga
mengalami gangguan sensori, namun kecuali mielopati
memburuk, jarang mencapai tingkat yang jelas, dan
sering terjadi pada torasik sebelah atas dari pada
servikal; defisit lain adalah jenis radikuler, dan
terkadang dijumpai kelainan yang menyerupai siringo-
mielia. Banyak yang mengeluh nyeri dan kaku leher,
dengan kekakuan tangan serta parestesia pada osteofit
C3/4.
Perburukan mendadak mielopati servikal, atau
bahkan tampilnya sindroma kord spinal mendadak untuk
pertama kalinya, mungkin timbul setelah trauma. Cedera
hiperekstensi yang tidak cukup untuk menyebabkan
fraktura atau dislokasi adalah yang paling bertanggung-
jawab untuk mempresipitasi lesi spinal transversa pada
pasien dengan spondilosis servikal, bahkan walau tetap
asimtomatis. Tergelincir atau jatuh pada kepala (dengan
akibat abrasi frontal) adalah mekanisme yang umum, tapi
juga hiperekstensi pada saat tindakan bedah seperti
tonsilektomi, bronkhoskopi dan esofagoskopi; bahkan
manipulasi untuk memasang pipa endotrakheal oleh ahli
anestesi dapat membahayakan kord, terutama ketika semua
spasme otot protektif dihilangkan oleh obat relaksan.
Sindroma kord sentral yang terjadi menimbulkan lesi
neuron motor bawah pada tangan serta spastisitas
tungkai. Setelah berjalan 18 bulan, sekitar 50 %
membaik.
Sebelum meyakini simtom kord spinal sebagai akibat
spondilosis, sangat penting untuk menyingkirkan semua
keadaan yang dapat ditindakseperti tumor kord spinal,
kombinasi subakuta degenerasi dan neurosifilis; juga
membedakan degenerasi primer seperti kelainan neuron
motor dan sklerosis berganda, yang memiliki prognosis
yang kurang baik dibanding mielopati spondilotik dan
tidak dapat ditolong dengan operasi. Dengan mengingat
frekuensi dimana perubahan radiologis terjadi, terdapat
bahaya adanya spondilosis pada kelainan kord servikal
yang pertama kali muncul diusia pertengahan.


Tindakan
Riwayat sebenarnya, tidak akan mengarahkan perjalanan,
biasanya lambat. Sekali gejala tampil, dekompresi bedah
harus dipertimbangkan, baik mewlalui jalur anterior
maupun posterior. Pada pendekatan anterior dilakukan
pengangkatan disk bersangkutan bersama dengan batang
osteofit. Dekompresi harus diperluas kelateral yaitu
keproksimal kanal akar. Pasak tulang allograf atau
tulang yang disterilkan dengan cara radiasi serta
diliofilisasi dipakai menggantikan lubang jaringan
dengan ukuran yang sama, mengisi badan ruas tulang
belakang berseberangan dan disk yang berdegenerasi
diantaranya (operasi Cloward). Ini bisa dilakukan pada
dua atau tiga tingkat bila diperlukan. Terkadang
fiksasi anterior tambahan dengan memakai pelat metal
diperlukan. Dengan seleksi yang teliti, 70-80 % pasien
membaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar